Sabtu, 16 April 2011

ASI (Air Susu Ibu)


ASI (Air Susu Ibu) memberikan cukup energi serta makronutrien dan mikronutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan 6 bulan pertama. ASI mengandung hormon, enzim, faktor pertumbuhan, zat antimikroba, dan juga bisa mengikat protein. Kolostrum merupakan ASI yang diproduksi 5 hari pertama yang mengandung banyak protein, mensekresi IgA, albumin, serum Ig, dan mengandung sedikit lemak. Lemak dalam ASI mengandung 98% Triasilgliserol dan 50-60% total energi. Lemak dalam ASI dihidrolisis menjadi beta-monoglycerol yang mudah diabsorpsi daripada alfa-monoglycerol dalam susu sapi.

ASI mensekresi IgA sebagai antibodi terhadap mikroorganisme yang penting untuk bayi dan ibu, terutama dalam
GI-Tract dan saluran pernapasan. Antibodi ini mengikat bakteri Antigen serta menetralisir racun dan virus termasuk virus polio. ASI mengandung whey protein yang berfungsi mengikat kortikosteroid, tiroksin, dan vitamin, seperti folat, vit D dan vit B12. ASI mengandung laktoferin yang berfungsi mengikat besi dan melindungi dari bakteri dan mencegahnya berkembang biak dalam usus.

Kandungan vitamin dalam ASI berhubungan dengan kandungan vitamin yang dikonsumsi ibu. Umumnya vitamin larut air cukup memenuhi namun defisiensi Thiamin. Vitamin E tinggi konsentrasinya, vitamin A cukup sedangkan vitamin D dan K rendah konsentrasinya. Komponen penting dalam ASI lainnya adalah sel darah. Yang paling banyak yaitu makrofag dan PMN leukosit dengan sedikit limfosit (T limfosit). Makrofag penting untuk fagositosis dan membunuh mikroorganisme.

Menurut WHO, ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau makanan lain.
WHO dan UNICEF merekomendasi kepada para ibu agar menerapkan :

  1. Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah melahirkan
  2. Memberikan ASI eksklusif, sampai bayi usia 6 bulan bahkan sampai 2 tahun
  3. ASI diberikan secara on demand, sesuai kebutuhan bayi setiap hari
  4. ASI tidak menggunakan botol, cangkir atau dot

Keuntungan ASI untuk ibu :

  1. Setelah melahirkan, meningkatkan kontraksi rahim ibu sehingga mengurangi resiko perdarahan
  2. Membantu memperkecil ukuran rahim setelah melahirkan
  3. Dengan menyusui, membakar kalori, sehingga menurunkan berat badan lebih cepat
  4. Menurunkan resiko terjadinya kanker payudara

Keuntungan ASI untuk bayi :

  1. Sebagai antibody (kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi melawan infeksi dan penyakit lain
  2. Komposisi nutrisi sesuai perkembangan
  3. Mudah dicerna dan nutrisinya mudah diserap
  4. Menurunkan resiko sakit jantung setelah dewasa
  5. Menurunkan resiko diare, konstipasi, caries, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing dan resiko kematian bayi mendadak
  6. Berdasarka penelitian di Denmark, bayi yang minum ASI sampai 9 bulan, dewasanya menjadi cerdas, karena diduga ASI mengandung DHA/AA.

Bagi yang bekerja, ASI bisa diperah dan disimpan, sehingga tidak perlu menghentikan pemberian ASI.
cara penyimpanan ASI :

  1. Dapat disimpan dalam botol gelas atau plastik sekitar 80-100cc2.
  2. Disimpan dalam lemari es/frezzer
  3. Penyajian ASI yang beku, jangan dipanaskan, bisa dicairkan dulu pada lemari es suhu 4 derajat c, lalu di hangatkan denagn cara direndam air hangat
  4. Perhatikan petunjuk umum penyimpanan ASI di rumah
  • suhu ruangan bertahan 6-8 jam (sekitar 26 derajat c)
  • lemari es bertahan 3-5 hari (sekitar 4 derajat c)
  • frezzer untuk yang bergabung dengan refigerator sampai 3 bulan,
  • frezzer yang hanya 1 pintu bisa sampai 6-12 bulan (sekitar -18 derajat

GIZI IBU HAMIL



Masa kehamilan merupakan masa yang pasti dinantikan oleh sepasang suami istri yang baru saja berkeluarga. Dan masa ini merupakan masa yang sangat penting untuk dipersiapkan seorang calon ibu-terkecuali yang bermasalah-. Kehamilan harus dipersiapkan karena pada awal-awal kehamilan merupakan waktu yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan janin yang dikandungnya. Pada waktu itu berlangsung sebuah periode dimana pada saat itu terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat yang dikenal dengan istilah "critical period". Pada masa tersebut merupakan waktu terbentuknya tabung syaraf (neural tube) yang sangat penting bagi perkembangan janin karena neural tube merupakan cikal bakal terbentuknya otak dan tulang belakang dari janin yang dikandungnya tersebut. Critical period ini terjadi pada 17-30 hari awal kehamilan dan hanya terjadi pada saat itu, artinya tidak terulang lagi. Kebanyakan ibu hamil baru mengetahui umur kehamilannya setelah 2 minggu sampai 2 bulan, kemungkinan masa tersebut terlewatkan cukup besar prosentasenya.
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh seorang calon ibu menghadapi masa
critical period tersebut? seorang calon ibu harus mempersiapkan kehamilannya setelah benar-benar siap mempunyai seorang bayi. Jika diperlukan, persiapan dilakukan setelah menikah. Diantara yang harus dilakukan oleh seorang ibu untuk mempersiapkan kehamilan adalah:
  • mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal
  • makan cukup dan seimbang
  • harus aktif
  • menghindari hal-hal yang membahayakan seperti: rokok, alkohol, polusi, zat kimia berbahaya, dan sebagainya
  • mencukupi kebutuhan asam folat (suplement folat 0.4mg/hari atau 0.6mg selama hamil)
Diantara beberapa efek yang ditimbulkan akibat status gizi ibu hamil yang kurang dan tidak seimbang adalah bayi lahir dengan berat badan rendah (<2,5kg) atau disebut juga dengan Low Birth Wight (LBW). Resiko yang ditimbulkan akibat LBW adalah ketika dewasa berimplikasi pada akumulasi lemak bagian perut akibat konsumsi kalori berlebi (abdominal fat ) yang merupakan indikator serangan penyakit kronis.
Status gizi ibu hamil yang berkaitan dengan tinggi badan dan berat badan sangat berpengaruh pada berat badan bayi yang dilahirkan. Seorang ibu yang memiliki tinggi badan <130 cm akan mempengaruhi panjang plasenta dan mempengaruhi jumlah nutrisi yang diterima janin, akibatnya mempengaruhi berat badan bayi pada saat lahir. Penambahan berat badan bayi selama hamil juga harus benar benar diperhatikan. Setengah dari pertambahan berat badan ibu hamil merupakan berat janin, plasenta, dan cairan amniotic, sedangkan setengahnya lagi merupakan reproduksi jaringan, cairan, darah, dan bantalan lemak. Berikut ini adalah total penambahan berat badan ibu hamil selama kehamilan berdasarkan BMI. BMI merupakan index masa tubuh (Body Mass Index) yang dihitung sebagai perbandingan antara berat badan dengan kuadrat tinggi badan. Normal dari BMI seseorang adalah 18.5-24.9.
Underweight (BMI<18.5) total penambahan berat badan selama proses kehamilan = 12.5-18 kg
Normal (18.5<24.9) total penambahan berat badan selama proses kehamilan = 11.5-16kg
Overweight(25<29.9)total penambahan berat badan selama proses kehamilan = 7-11.5kg
Obese(>30) total penambahan berat badan selama proses kehamilan = 6.8 (+pemantauan)

Sedangkan kebutuhan gizi dari ibu hamil dapat diuraikan sebagai berikut:
  • energi (trimester ke 2) +340 kcal/hari; (trimester ke 3) + 450 kcal/hari
  • protein +25 g/hari
  • Folate 0.6 mg/hari
  • Fe (zat besi) 27 mg/hari
  • Vitamin B12 2,6 microgram/hari
  • Zinc 11 mg/hari
  • Vitamin A tidak boleh lebih dari 5000 IU
  • Calsium 300 mg/hari
Hindari konsumsi kafein, alkohol,pemanis buatan