Sabtu, 16 April 2011

GIZI IBU HAMIL



Masa kehamilan merupakan masa yang pasti dinantikan oleh sepasang suami istri yang baru saja berkeluarga. Dan masa ini merupakan masa yang sangat penting untuk dipersiapkan seorang calon ibu-terkecuali yang bermasalah-. Kehamilan harus dipersiapkan karena pada awal-awal kehamilan merupakan waktu yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan janin yang dikandungnya. Pada waktu itu berlangsung sebuah periode dimana pada saat itu terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat yang dikenal dengan istilah "critical period". Pada masa tersebut merupakan waktu terbentuknya tabung syaraf (neural tube) yang sangat penting bagi perkembangan janin karena neural tube merupakan cikal bakal terbentuknya otak dan tulang belakang dari janin yang dikandungnya tersebut. Critical period ini terjadi pada 17-30 hari awal kehamilan dan hanya terjadi pada saat itu, artinya tidak terulang lagi. Kebanyakan ibu hamil baru mengetahui umur kehamilannya setelah 2 minggu sampai 2 bulan, kemungkinan masa tersebut terlewatkan cukup besar prosentasenya.
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh seorang calon ibu menghadapi masa
critical period tersebut? seorang calon ibu harus mempersiapkan kehamilannya setelah benar-benar siap mempunyai seorang bayi. Jika diperlukan, persiapan dilakukan setelah menikah. Diantara yang harus dilakukan oleh seorang ibu untuk mempersiapkan kehamilan adalah:
  • mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal
  • makan cukup dan seimbang
  • harus aktif
  • menghindari hal-hal yang membahayakan seperti: rokok, alkohol, polusi, zat kimia berbahaya, dan sebagainya
  • mencukupi kebutuhan asam folat (suplement folat 0.4mg/hari atau 0.6mg selama hamil)
Diantara beberapa efek yang ditimbulkan akibat status gizi ibu hamil yang kurang dan tidak seimbang adalah bayi lahir dengan berat badan rendah (<2,5kg) atau disebut juga dengan Low Birth Wight (LBW). Resiko yang ditimbulkan akibat LBW adalah ketika dewasa berimplikasi pada akumulasi lemak bagian perut akibat konsumsi kalori berlebi (abdominal fat ) yang merupakan indikator serangan penyakit kronis.
Status gizi ibu hamil yang berkaitan dengan tinggi badan dan berat badan sangat berpengaruh pada berat badan bayi yang dilahirkan. Seorang ibu yang memiliki tinggi badan <130 cm akan mempengaruhi panjang plasenta dan mempengaruhi jumlah nutrisi yang diterima janin, akibatnya mempengaruhi berat badan bayi pada saat lahir. Penambahan berat badan bayi selama hamil juga harus benar benar diperhatikan. Setengah dari pertambahan berat badan ibu hamil merupakan berat janin, plasenta, dan cairan amniotic, sedangkan setengahnya lagi merupakan reproduksi jaringan, cairan, darah, dan bantalan lemak. Berikut ini adalah total penambahan berat badan ibu hamil selama kehamilan berdasarkan BMI. BMI merupakan index masa tubuh (Body Mass Index) yang dihitung sebagai perbandingan antara berat badan dengan kuadrat tinggi badan. Normal dari BMI seseorang adalah 18.5-24.9.
Underweight (BMI<18.5) total penambahan berat badan selama proses kehamilan = 12.5-18 kg
Normal (18.5<24.9) total penambahan berat badan selama proses kehamilan = 11.5-16kg
Overweight(25<29.9)total penambahan berat badan selama proses kehamilan = 7-11.5kg
Obese(>30) total penambahan berat badan selama proses kehamilan = 6.8 (+pemantauan)

Sedangkan kebutuhan gizi dari ibu hamil dapat diuraikan sebagai berikut:
  • energi (trimester ke 2) +340 kcal/hari; (trimester ke 3) + 450 kcal/hari
  • protein +25 g/hari
  • Folate 0.6 mg/hari
  • Fe (zat besi) 27 mg/hari
  • Vitamin B12 2,6 microgram/hari
  • Zinc 11 mg/hari
  • Vitamin A tidak boleh lebih dari 5000 IU
  • Calsium 300 mg/hari
Hindari konsumsi kafein, alkohol,pemanis buatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar