ASI (Air Susu Ibu) memberikan cukup energi serta makronutrien dan mikronutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan 6 bulan pertama. ASI mengandung hormon, enzim, faktor pertumbuhan, zat antimikroba, dan juga bisa mengikat protein. Kolostrum merupakan ASI yang diproduksi 5 hari pertama yang mengandung banyak protein, mensekresi IgA, albumin, serum Ig, dan mengandung sedikit lemak. Lemak dalam ASI mengandung 98% Triasilgliserol dan 50-60% total energi. Lemak dalam ASI dihidrolisis menjadi beta-monoglycerol yang mudah diabsorpsi daripada alfa-monoglycerol dalam susu sapi.
ASI mensekresi IgA sebagai antibodi terhadap mikroorganisme yang penting untuk bayi dan ibu, terutama dalam GI-Tract dan saluran pernapasan. Antibodi ini mengikat bakteri Antigen serta menetralisir racun dan virus termasuk virus polio. ASI mengandung whey protein yang berfungsi mengikat kortikosteroid, tiroksin, dan vitamin, seperti folat, vit D dan vit B12. ASI mengandung laktoferin yang berfungsi mengikat besi dan melindungi dari bakteri dan mencegahnya berkembang biak dalam usus.
Kandungan vitamin dalam ASI berhubungan dengan kandungan vitamin yang dikonsumsi ibu. Umumnya vitamin larut air cukup memenuhi namun defisiensi Thiamin. Vitamin E tinggi konsentrasinya, vitamin A cukup sedangkan vitamin D dan K rendah konsentrasinya. Komponen penting dalam ASI lainnya adalah sel darah. Yang paling banyak yaitu makrofag dan PMN leukosit dengan sedikit limfosit (T limfosit). Makrofag penting untuk fagositosis dan membunuh mikroorganisme.
Menurut WHO, ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau makanan lain.
WHO dan UNICEF merekomendasi kepada para ibu agar menerapkan :
- Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah melahirkan
- Memberikan ASI eksklusif, sampai bayi usia 6 bulan bahkan sampai 2 tahun
- ASI diberikan secara on demand, sesuai kebutuhan bayi setiap hari
- ASI tidak menggunakan botol, cangkir atau dot
Keuntungan ASI untuk ibu :
- Setelah melahirkan, meningkatkan kontraksi rahim ibu sehingga mengurangi resiko perdarahan
- Membantu memperkecil ukuran rahim setelah melahirkan
- Dengan menyusui, membakar kalori, sehingga menurunkan berat badan lebih cepat
- Menurunkan resiko terjadinya kanker payudara
Keuntungan ASI untuk bayi :
- Sebagai antibody (kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi melawan infeksi dan penyakit lain
- Komposisi nutrisi sesuai perkembangan
- Mudah dicerna dan nutrisinya mudah diserap
- Menurunkan resiko sakit jantung setelah dewasa
- Menurunkan resiko diare, konstipasi, caries, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing dan resiko kematian bayi mendadak
- Berdasarka penelitian di Denmark, bayi yang minum ASI sampai 9 bulan, dewasanya menjadi cerdas, karena diduga ASI mengandung DHA/AA.
Bagi yang bekerja, ASI bisa diperah dan disimpan, sehingga tidak perlu menghentikan pemberian ASI.
cara penyimpanan ASI :
- Dapat disimpan dalam botol gelas atau plastik sekitar 80-100cc2.
- Disimpan dalam lemari es/frezzer
- Penyajian ASI yang beku, jangan dipanaskan, bisa dicairkan dulu pada lemari es suhu 4 derajat c, lalu di hangatkan denagn cara direndam air hangat
- Perhatikan petunjuk umum penyimpanan ASI di rumah
- suhu ruangan bertahan 6-8 jam (sekitar 26 derajat c)
- lemari es bertahan 3-5 hari (sekitar 4 derajat c)
- frezzer untuk yang bergabung dengan refigerator sampai 3 bulan,
- frezzer yang hanya 1 pintu bisa sampai 6-12 bulan (sekitar -18 derajat